Trending
Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun Dan Denda Maksima
Seorang anggota TNI diduga memotret penumpang kereta tanpa izin, memicu sorotan soal hak privasi. Publik menilai tindakan tersebut melanggar UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi. Pelanggaran privas
Rachel Farahdiba Rachel Farahdiba
Kebocoran Data NPWP Dinilai Bisa Diproses Hukum Jika Ada Indikasi Pidana
Dugaan kebocoran 6 juta data NIK dan NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, tengah diusut. ELSAM menilai kasus ini bisa masuk ranah pidana jika ditemukan pelanggaran UU PDP. Sayangnya, insiden serupa s
Aryo Putranto Saptohutomo Kompas.com
Indosat Rilis Fitur Cek Kebocoran Data Pribadi Di Internet, Harga Rp1
Pengguna IM3 saat ini bisa melindungi data pribadi dengan memantau di darkweb lewat layanan IMSecure yang dibanderol hanya Rp1.
Loamy Noprizal Loamy Noprizal
Most Viewed
UU Perlindungan Data Pribadi Resmi Berlaku, Perusahaan Wajib Perketat Keamanan Data K
Pengesahan UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi mewajibkan perusahaan mengelola data konsumen secara transparan dan bertanggung jawab. UU ini mengatur sanksi berat atas pelanggaran d
Anissa Dea Widiarini Aditya Mulyawan
Indonesia Kekurangan Jutaan Talenta Digital, Terutama Ahli Perlindungan Data Pribadi
Menkominfo menyebut Indonesia masih kekurangan jutaan talenta digital, termasuk DPO yang perannya krusial dalam perlindungan data pribadi.
Dian Erika Nugraheny Aprillia Ika
Data Pribadi Jadi Komoditas, Perusahaan Media Mesti Perkuat UU PDP
UU Pelindungan Data Pribadi ditegaskan sebagai hak asasi yang wajib dilindungi negara. Pemerintah dorong kolaborasi lintas sektor untuk wujudkan ekosistem digital yang aman dan menghormati privasi.
Willa Wahyuni Hukum Online
Kejagung Gandeng "Provider" Untuk Penyadapan, Puan Ingatkan Hak Privasi Warga
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Kejaksaan Agung agar menjaga hak perlindungan data pribadi dalam kerja sama intelijen dengan provider telekomunikasi, agar penegakan hukum tetap selaras dengan
Tria Sutrisna Ardito Ramadhan
Menkomdigi Ungkap Badan Perlindungan Data Bakal Segera Rampung Baca Artikel CNN Indo
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap Badan Perlindungan Data akan segera rampung dalam beberapa bulan mendatang.
Loamy Noprizal Loamy Noprizal
Langkah BTN Lindungi Data Nasabah, Bikin Unit Khusus Hingga Gandeng Kejagung
Di tengah transformasi digital sektor keuangan, BTN mengambil langkah serius dalam menghadapi risiko kebocoran data dengan memperkuat kesadaran hukum dan sistem perlindungan data pribadi di seluruh li
Sakina Rakhma Diah Setiawan Sakina Rakhma Diah Setiawan

6,5 Juta Data Pribadi Anggota Koperasi Besar di Inggris Dicuri
The Co-operative Group mengalami pencurian data pribadi 6,5 juta anggota akibat serangan siber pada April 2025. Kelompok peretas Scattered Spider diduga sebagai pelaku. Insiden ini soroti pentingnya perlindungan data dan kewaspadaan digital.
Pencurian data besar-besaran terjadi di Inggris saat The Co-operative Group, sebuah koperasi konsumen terkemuka, mengonfirmasi bahwa data pribadi dari 6,5 juta anggotanya telah dicuri dalam serangan siber yang berlangsung pada April 2025. Meskipun tidak ada informasi keuangan atau transaksi yang terekspos, petugas keamanan dan manajemen Co-op menyatakan kekhawatiran serius mengenai keamanan data pribadi anggota mereka.
Dalam permintaan maafnya yang disampaikan di acara BBC Breakfast pada 16 Juli 2025, CEO Co-op, Shirine Khoury-Haq, menegaskan bahwa data kontak pribadi anggota telah berhasil dicuri oleh para peretas. Ia menyatakan, “Data mereka telah disalin, dan para pelaku kejahatan memang memiliki akses—seperti yang terjadi saat mereka meretas organisasi lain. Inilah bagian paling menyedihkan dari insiden ini.” Pencurian ini menjadi salah satu insiden terbesar yang menimpa sektor koperasi di Inggris, menimbulkan keresahan di kalangan anggota yang merasa keamanan data mereka terancam.
Serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok peretas Scattered Spider, yang sebelumnya terlibat dalam serangan terhadap Marks & Spencer (M&S) menggunakan metode ransomware DragonForce. BBC melaporkan bahwa mereka telah berkomunikasi langsung dengan operator ransomware tersebut, yang mengonfirmasi bahwa afiliasinya terlibat dalam serangan terhadap Co-op. Mereka juga berbagi sampel data yang diklaim berasal dari perusahaan dan pelanggan Co-op.
Menyikapi ancaman ini, pihak Co-op melakukan langkah pencegahan dengan mematikan sejumlah sistem TI untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dari serangan yang sudah terjadi. Awalnya, insiden ini dianggap sebagai percobaan intrusi, tetapi kemudian diakui bahwa sejumlah besar data telah diakses dan dicuri. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa serangan siber ini bukan hanya percobaan, melainkan aksi yang terorganisir dengan tujuan mengambil data penting.
Tindak Lanjut Penegakan Hukum
Kegiatan ini menarik perhatian Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA), yang pekan lalu menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam serangan terhadap Co-op dan M&S. Keempat pelaku tersebut terdiri dari dua pria berusia 19 tahun, satu pria berusia 17 tahun, dan seorang perempuan berusia 20 tahun, dengan penangkapan dilakukan di London dan West Midlands. Ini menunjukkan bahwa pihak berwenang berupaya keras untuk menindak para pelaku kejahatan siber yang semakin canggih.
Dampak Terhadap Anggota dan Kepercayaan Publik
Pencurian data seperti ini memiliki dampak yang luas bagi para anggota Co-op. Mereka tidak hanya kehilangan rasa aman terhadap data pribadi mereka, tetapi juga harus menghadapi kemungkinan adanya penyalahgunaan informasi tersebut. Dengan meningkatnya kejahatan siber, kepercayaan publik terhadap institusi keuangan, termasuk koperasi, dapat terganggu. Banyak anggota yang kini mempertanyakan keamanan platform tempat mereka melakukan transaksi dan berbagi informasi pribadi. Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi risiko yang mungkin muncul. Para anggota diharapkan untuk mengubah kata sandi mereka dan memantau aktivitas yang mencurigakan terkait data mereka. Kesadaran dan kewaspadaan menjadi kunci untuk melindungi diri di era digital yang semakin rentan terhadap serangan.
Perlindungan Data dan Kebijakan yang Diperlukan
Kejadian ini juga mengusulkan perlunya penguatan kebijakan perlindungan data di Inggris. Koperasi dan perusahaan lain diharapkan untuk lebih meningkatkan pertahanan siber mereka serta memastikan bahwa proteksi data pribadi anggota terjaga dengan baik.
Pengalaman pahit ini memberikan pelajaran penting bagi sektor koperasi dan organisasi lain agar tidak hanya berfokus pada pemulihan setelah serangan, tetapi juga menginvestasikan sumber daya untuk mencegah serangan di masa mendatang. Edukasi kepada publik mengenai keamanan data dan tanggung jawab perusahaan menjadi semakin penting agar insiden seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.
Redaksi Redaksi
Berikan Opini Anda
Belum ada opini.